Dear Kakak Cuantiq/ Kakak Guanteng
di salah satu “tempat terasik” kehidupan..
( Kembangkan senyum terbaiknya dulu dong Kak,
sebelum melanjutkan membaca suratnya :) )
Surat ini di tulis sambil membayangkan wajah
Cantiq/Ganteng Kakak, membayangkannya aja,, jari jemari ini sudah berjogat
joget, gemetaran tak karuan. Apalagi saat bertemu Kakak pertama kali di
Lapangan Sekolah, tempat semua murid baru di kumpulkan.. Dada langsung penuh
dengan irama detak jantung bagaikan ombak yang menghempas, mengamuk di bibir
pantai Laut Selatan..
Padahal,, sekolah kita kan berada di tengah kota,
di tengah hiruk pikuknya teriakan cacing-cacing dari perut yang kelaparan, di
tengah ke macetan yang semakin menggila, di tengah polusi udara dari pabrik dan
kendraan bermotor, panas yang teriknya serasa langsung mematangkan kulitku
menjadi sate gosong yang tak enak untuk dilihat, apalagi menggugah selera ,,
hufff..
Tetapi,,, Kakak tau gak,, dengan kehadiran dan
tatapan Kakak yang tak pernah lepas dari gerak gerik kami, seperti kucing Tom
yang sedang mengintai tikus Jerry. Semua kegiatan MOS ini serasa menjadi irama
dangdut kehidupan Sik Asiknya Ayu Ting Ting,,,
Dear
...!!
Maafkan aku telah lancang menulis di atas kertas
putih ini, yang spesial di tujukan hanya buat kamu seorang. Susah aku berfikir
untuk membuatnya hingga mohon kamu sudi untuk membacanya walaupun hanya sekali
saja.
Ku ukir kata demi kata, dengan rasa berdegug dalam
hatiku yang tak menentu. Tapi ini harus aku lakukan, karena aku tak lagi
sanggup menahannya. Aku ingin meluapkan semua, perasaan yang kupendam sejak
kita pertama berjumpa.
Perasaan ini sudah tak terbendung lagi, kecantikan
kamu, tulus budi kamu, sikap lembut kamu, dan rasa cinta serta perhatian yang
ada padamu membuat hatiku tak berkutik lagi. Engkau begitu sempurna bagi ku,
hingga hanya ada kamu di setiap waktu dan hayalku.
Jika boleh aku katakan "Aku Mencintai Mu dan ijinkan aku menjaga dan mendampingimu selalu".
Apapun jawaban kamu aku terima, karena pilihan kamu adalah kebahagiaan bagimu
yang berarti kebahagiaan aku juga. Jika di terima aku janji untuk setia
bersamamu dan jika pun di tolak maka aku tetap akan menjaga kamu.
Sekali lagi aku minta maaf atas kelancangan ku,
tapi apa dayaku, ku terlanjur jatuh hati pada mu.
Yang menanti jawabanmu
Geen opmerkings nie:
Plaas 'n opmerking